INTERNATIONAL – Pasukan Israel dilaporkan berhasil menangkap seorang pejuang Hizbullah yang bersembunyi di dalam sebuah bunker bawah tanah di Lebanon selatan.
Penangkapan ini dianggap sebagai langkah signifikan dalam ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan kelompok militan Hizbullah di sepanjang perbatasan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh tentara Israel, mereka mengungkapkan bahwa operasi penangkapan ini terjadi di lokasi yang dirahasiakan. Pasukan Israel juga membagikan sebuah video yang menunjukkan proses penangkapan tersebut.
Dalam video itu, anggota Hizbullah terlihat menyerah dan keluar dari sebuah terowongan di bawah tanah. Tentara Israel memastikan bahwa wajah pria tersebut diburamkan dalam rekaman untuk melindungi identitasnya. Sebelum keluar dari terowongan, pria itu diperintahkan untuk melepaskan pakaiannya demi alasan keamanan.
Pria yang ditangkap tersebut ditemukan di dalam sebuah ruangan yang terletak sekitar 7 meter di bawah tanah. Selain itu, ia diduga membawa senjata dan berbagai perlengkapan yang digunakan selama persembunyiannya di dalam bunker.
Meski belum ada informasi detail terkait senjata dan perlengkapan apa yang ditemukan, tentara Israel menegaskan bahwa penangkapan ini merupakan bagian dari operasi yang lebih luas untuk menanggulangi ancaman Hizbullah di perbatasan.
Hingga saat ini, pihak Hizbullah belum memberikan komentar resmi mengenai klaim penangkapan tersebut. Hizbullah, yang merupakan salah satu kelompok militan paling kuat di Lebanon, memiliki sejarah panjang perseteruan dengan Israel.
Ketegangan antara kedua pihak sering kali memicu bentrokan bersenjata di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel, terutama di daerah Lebanon selatan yang menjadi basis utama aktivitas Hizbullah.
Penangkapan ini kemungkinan akan meningkatkan eskalasi di kawasan tersebut, di mana Israel dan Hizbullah telah terlibat dalam beberapa insiden pertempuran dalam beberapa bulan terakhir.
Pihak Israel menuduh Hizbullah memperkuat posisi militernya di wilayah perbatasan, sementara Hizbullah mengklaim bahwa serangan Israel di wilayah Lebanon merupakan pelanggaran kedaulatan.
Penangkapan pejuang Hizbullah dari bunker bawah tanah ini menjadi sorotan media internasional, mengingat kemampuan Hizbullah dalam membangun jaringan terowongan bawah tanah di Lebanon selatan yang digunakan untuk operasi militer dan persembunyian.
Israel, di sisi lain, telah lama berusaha untuk menghancurkan infrastruktur terowongan bawah tanah yang dianggap sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasionalnya.
Dengan situasi yang semakin memanas, penangkapan ini dapat menjadi pemicu bagi respons lebih lanjut dari Hizbullah. Perkembangan di perbatasan Lebanon-Israel kini diawasi secara ketat oleh berbagai pihak, mengingat potensi eskalasi yang dapat berdampak pada stabilitas kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, pejuang Hizbullah yang ditangkap akan dibawa kembali ke Israel untuk diinterogasi lebih lanjut oleh pihak berwenang guna mengumpulkan informasi penting terkait aktivitas kelompok tersebut di Lebanon.
(***)