SITARO – Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPAK Unima, James U.L. Mangobi, S.Pd., M.Si. dan Dr. Santje M. Salajang, M.Si. menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), bertempat di SMA Negara 1 Tagulandang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kamis (19/9/2024).
Kegiatan ini diinisiasi oleh Universitas Negeri Manado (Unima) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) selama dua hari, yang bertujuan untuk melaksanakan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Dalam kegiatan PKM tersebut, James Mangobi, M.Si. dan Dr. Santje Salajang, M.Si., mengangkat judul, PKM Workshop Pemanfaatan Sofware Wolfram Mathematica® sebagai Media Pembelajaran Volume Benda Putar.
Sedangkan, tujuan utama kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah untuk melatih dan membekali para guru matematika SMA/SMK/MA dalam menguasai dan menggunakan software Mathematica dalam proses belajar mengajar di sekolah dan juga melatih guru-guru matematika dalam pembuatan media pembelajaran berbantuan software Mathematica untuk materi Volume Benda Putar.
Selain itu, kegiatan ini memberikan manfaat kepada para guru matematika agar dapat menjadikan proses belajar mengajar lebih terorganisir, bersemangat dan hidup serta memudahkan guru dan siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Saat diwawancarai, dosen yang akrab di sapa James ini mengungkapkan bahwa belajar dan mengajar dapat dipandang sebagai suatu proses yang komprehensif yang harus diarahkan untuk kepentingan siswa tersebut.
“Siswa berhasil dalam belajar, jika daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan tuntas, baik secara individual atau secara kelompok dan tujuan pengajaran yang digariskan tercapai secara individu maupun kelompok,” ungkap Mangobi.
“Akan tetapi dalam mencapai hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkait satu sama lain, salah satunya adalah cara guru menyampaikan materi di depan kelas,” lanjutnya.
Menurut James, dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan yang erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana.
“Guru mempunyai tugas untuk memilih model dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Oleh karena itu, selama ini media pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran matematika umumnya berupa alat peraga yang bersifat statis sehingga kurang menarik perhatian dan minat siswa,” kata Mangobi.
Disamping itu, James juga menyebutkan bahwa media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari penerima pesan.
Lesshi, Pollock, dan Reigeluth mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, diantaranya:
1). Media berbasis manusia.
2). Media berbasis cetak.
3). Media berbasis visual.
4). Media berbasis audio visual.
5). Media berbasis komputer. Media pembelajaran berbasis komputer, atau biasa disebut pembelajaran berbantuan komputer (Computer Assisted Instructional – CAI), adalah salah satu media pembelajaran yang sangat menarik dan mampu meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Lebih lanjut, James menjelaskan, penggunaan media komputer dalam pembelajaran matematika merupakan salah satu bentuk inovasi yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
“Saat ini, guru masih kurang mahir dalam menggunakan komputer sebagai media pembelajaran. Meskipun tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran dan posisi guru, aplikasi teknologi ini dapat membimbing siswa melalui pengembangan topik-topik matematika, contohnya melalui software komputer yang semakin beragam. Sifatnya sebagai suplemen atau pelengkap, sehingga dapat difungsikan sebagai suatu strategi atau pendekatan pembelajaran alternatif,” jelasnya.
Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menekankan bahwa guru-guru matematika harusnya menjadi mediator dan fasilitator dalam proses belajar mengajar di kelas serta diharapkan mampu menguasai dan menggunakan komputer sebagai salah satu media pembelajaran.
“Melalui kegiatan PKM ini, berharap kepada guru-guru matematika agar dapat memanfaatkan software yang ada untuk menghadapi era globalisasi serta diperlukan kemampuan dalam menguasai perkembangan teknologi pembelajaran, antara lain pemanfaatan software komputer sebagai media pembelajaran matematika,” harap Mangobi.
“Selain mudah digunakan dan memberikan hasil yang akurat, software ini juga dapat membuat gambar atau objek di layar monitor tampak “hidup”, sehingga memungkinkan guru atau siswa dapat lebih menggali pengetahuannya tentang objek yang diamati,” pungkas Jebolan Unima ini. (Abner)