SURABAYA – Rektor Universitas Negeri Manado (Unima), Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd., bersama dengan 11 pimpinan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) melaksanakan penandatanganan naskah deklarasi yang disaksikan secara langsung oleh Dirjen Diktiristek Kemendikbudristek, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc., bertempat di Graha Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (7/10/2024).
Diketahui, kegiatan Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (Konaspi) ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali ini dan kegiatan ini rupanya menyimpan cerita unik yang ramai diperbincangkan. Pasalnya Rektor Unima menjadi satu-satunya perempuan yang tergabung dalam 12 pimpinan LPTK di Indonesia.
Tentu kehadiran Rektor Unima di Konaspi XI 2024 ini memberikan warna yang berbeda karena mewakili suara perempuan dan menjadi contoh positif bagi kaum perempuan untuk terus berkarya di bidang pendidikan di tanah air.
Disisi lain, Rektor Unima mengungkapkan bahwa penandatanganan naskah tersebut sebagai bentuk komitmen Unima dan para pimpinan 11 LPTK lainnya dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk mewujudkan Indonesia emas.
“Sebagai salah anggota LPTK, Unima dipercayakan untuk menandatangani naskah deklarasi untuk pembangunan dan memperkuat SDM unggul dalam mewujudkan SDM Unggul menuju Indonesia emas 2045. Komitmen ini juga sejalan dengan Visi Unima Unggul, Inovatif Berdasarkan Mapalus” ujar Prof Dei, saat dihubungi, Rabu (9/10/2024).
Disamping itu, Katuuk juga mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam Konaspi XI 2024 Unesa ini sangat relevan dengan isu-isu pendidikan nasional saat ini.
“Tema Konaspi XI 2024 di Unesa ini sangat tepat untuk melahirkan rekomendasi strategis untuk mendorong percepatan pembangunan pendidikan nasional serta mengkaji tantangan dan peluang transformasi pendidikan era digital, dan juga merumuskan poin strategis untuk menuju Indonesia emas 2045,” kata Guru Besar Ilmu Pendidikan Unima itu.
Lebih lanjut, Katuuk menjelaskan bahwa fokus pembahasan dalam konaspi XI 2024 ini yakni terkait revitalisasi LPTK baik dari aspek kelembagaan, tata kelola, standarisasi, kurikulum, pendidikan inklusif, dan kesetaraan akses.
“Kita juga akan membahas revitalisasi LPTK, baik dari aspek kelembagaan, tata kelola, standarisasi, kurikulum, pendidikan inklusif, dan kesetaraan akses. Penguatan profesionalisme guru abad ke-21 juga tak luput dari bahasan selama tiga hari kedepan,” jelas Prof Dei.
Katuuk juga menuturkan, pihaknya akan terus konsisten membangun sinergitas antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta institusi pendidikan untuk mengimplementasikan kebijakan MBKM.
“Unima akan terus konsisten menjadi mitra pemerintah dalam memberikan rekomendasi strategis percepatan pembangunan nasional dan pengembangan LPTK di Indonesia, serta dapat mengimplementasikan transformasi pendidikan tinggi dalam kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Katuuk berharap melalui kegiatan Konaspi XI 2024 di Unesa ini menjadi langkah konkrit untuk membangun sistem pendidikan nasional yang lebih adaptif, inklusif, dan berdaya saing.
“Semoga rekomendasi strategis yang dihasilkan dalam forum ini menjadi pijakan strategi bagi terwujudnya Indonesia EMAS 2045 melalui penguatan kualitas pendidikan dan SDM unggul di seluruh penjuru negeri Indonesia,” tutup Prof Dei. (Abner)