MANADO – Kerinduan warga manado akan program pro rakyat yang sebelumnya pernah diluncurkan pada era pemerintahan Walikota Manado, DR Godbless Sofcar Vicky Lumentut (GSVL), saat memimpin Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) selama dua periode (2010-2015/2015-2021) agar kiranya dihadirkan kembali oleh Pemerintah kota Manado.
Nah, momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Manado yang nantinya dihelat pada, 27 November 2024, menjadi saat tepat bagi masyarakat untuk kembali memilih pemimpin kota Manado (Walikota dan wakil walikota) untuk periode lima tahun kedepan (2025-2030). Siapakah sosok atau figur yang tepat dan memiliki visi-misi berpihak kepada masyarakat dan tidak mementingkan pribadi,kelompok maupun golongan tertentu.
Pasalnya, beberapa tahun terakhir selepas pemerintahan mantan walikota GS Vicky Lumentut. Fakta yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat manado, hadir keluhan-keluhan terkait program-program Pro Rakyat sepertinya hilang atau ditiadakan.
Padahal menurut warga manado, program-program pro-rakyat yang sebelumnya (era Walikota GSVL) , memberikan dampak positif dalam kehidupan mereka sehari-hari.
“ Program-program pro rakyat yang pernah ada sangat membantu masyarakat. Tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga menciptakan hubungan yang lebih baik antara pemerintah dan warga Manado. Sayangnya, semua program-program pro rakyat itu di masa pemerintahan saat ini (AARS red), tak pernah lagi secara merata kami masyarakat rasakan. Mungkin ada, tetapi hanya kepada masyarakat tertentu saja. Yaa, bagi masyarakat yang dekat dengan orang-orangnya penguasa kota Manado”, ungkap Hasan warga Kecamatan Singkil, kesehariannya sebagai pedagang di Pasar Bersehati Manado.
Lain halnya lagi dengan keluhan “pahlawan kebersihan” (buruh sampah/petugas kebersihan) dan Tenaga Kerja Lepas (THL). Mereka merasa hak mereka (upah) “dikebiri” . Karena tidak sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK) Manado Tahun 2024 yang sudah ditetapkan Pemerintah sebesar Rp 3.590.000,- /bulan.
“ Kami petugas kebersihan hanya menerima upah Dua juta delapan ratus ribu Rupiah (Rp 2.800.000,-) tidak sesuai UMK”, keluh petugas kebersihan di salah satu kecamatan di kota Manado, meminta identitasnya tidak di beritakan, ketika bersua dengan wartawan media ini.
“ Sama, Torang THL kecamatan terimah upah tidak sesuai UMK. Tidak seperti sebelumnya, upah kami tiga juta seratus ribu rupiah. Sekarang tidak lagi. Tidak cukup untuk biayai hidup keluarga, apalagi penuhi kebutuhan anak-anak sekolah”,sambung THL di kecamatan yang sama dengan petugas kebersihan tersebut bekerja.
Sementara, Tokoh muda masyarakat Felldy Moleong juga Ketua ORGANDA Kota Manado, merasa prihatin dengan keluhan-keluhan masyarakat akan sejumlah program pro rakyat yang tidak diadakan lagi oleh pemerintahan saat ini. Begitu juga dengan upah pekerja sampah dan THL, tidak sesuai UMK kota Manado.
Kata Moleong, Pilkada Manado 2024 ini, adalah saat tepat dan sebuah moment untuk masyarakat mendapatkan lagi program-program pro rakyat yang sebelumnya sempat ada pada pemerintahan mantan Walikota GSVL.
“ Caranya, memilih calon walikota dan wakil walikota yang memiliki visi-misi berpihak kepada masyarakat. Jangan salah pilih lagi hanya karena uang seratus lima puluh ribu, terus kehilangan kesejahteraan selama 5 Tahun kedepan”,tutur Kaloh sapaan akrab Ketua ORGANDA Manado ini, dengan senyuman khasnya.
Lanjutnya, Paslon Walikota dan Wawali Manado, Jimmy Rimba Rogi dan Ivan Kristo Ferno Lumentut (Imba-Ivan), tepat bagi masyarakat kota Manado yang ingin agar program Pro Rakyat kembali diadakan.
“Pak Imba dan Ivan memiliki program Pro Rakyat yang dirindukan masyarakat Manado. Pilih mereka berdua (Imba-Ivan) untuk walikota dan Wawali Manado periode berikutnya, pada Pilwako 27 November 2024 nanti”, ujar Moleong.
Dibeberkannya, Pak Imba-Ivan bukan memberikan janji lagi. Karena program pro rakyat telah mulai diberlakukan saat Pak Jimmy Rimba Rogi (Imba) menjadi Walikota Manado periode (2005-2008), dilanjutkan dan disempurnakan oleh Walikota G S Vicky Lumentut (GSVL) sebagai pemimpin kota Manado dua periode (2010-2015/2016-2021). Beliau (GSVL) tidak lain adalah Ayah dari Kristo Ivan Ferno Lumentut (Ivan) calon Wawali Manado.
“ Sudah pasti ketika Pak Imba dan Ivan terpilih menjadi Walikota dan wakil walikota manado nanti, semua harapan dan kerinduan masyarakat terkait program-program pro rakyat akan dihidupkan atau diadakan kembali. Jadi jangan salah pilih pemimpin kota Manado kedepan, hanya karena rayuan uang yang sesaat saja dinikmati dan menghilangkan kesejahteraan seluruh masyarakat kota Manado”, tukasnya.
Tambahnya, Paslon Imba-Ivan diyakininya komitmen untuk mewujudkan harapan-harapan warga Manado. Menghidupkan kembali program-program yang mengutamakan kepentingan masyarakat.
“Karena, mereka (Imba-Ivan) menyadari betapa pentingnya program yang langsung menyentuh kehidupan warga dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan platform yang kuat dan fokus pada pemberdayaan masyarakat”,terang Moleong.
Tambahnya, Pak Imba seorang tokoh politik senior Sulut, pernah menjadi pimpinan dewan dan walikota manado, memahami persis kebutuhan warga Manado. Begitu juga Ivan, seorang politisi muda pernah menjadi anggota DPRD Sulut Dapil Kota Manado Periode (2019-2024), jelas apa yang menjadi keluhan masyarakat Manado diketahuinya.
“ Jadi, jangan kuatir program-program pro rakyat yang dirindukan masyarakat Manado. Semuanya Tercatat Dalam 7 Point Prioritas Kerja Imba – Ivan”,ujar Feldy Moleong .
“ Ingat saja, Pak Imba – Ivan itu sama saja Pak Imba dan Pak GSVL. Karena Ivan calon Wawali Manado adalah Putra dari Pak GSVL. Dua kekuatan besar menyatu (Imba dan GSVL -red) untuk bersama – sama berjuang mengembalikan program-program pro rakyat yang dirindukan masyarakat kota Manado”, pungkasnya. (Mel)