Minahasa,Bupati Minahasa, Dr.Jemmy Stani Kumendong M.Si menghadiri perayaan Paskah GMIM Wilayah Kakas Satu, yang diikuti oleh 10 jemaat yang ada di wilayah kakas Satu, bertempat di Lapangan God bless Wasian, kecamatan kakas Barat Kabupaten Minahasa, Jumat (12/04/2024) Siang
Kegiatan yang dilaksanakan adalah dalam rangka perayaan Paskah Yesus Kristus, sangat meriah yang diikuti dengan berbagai lomba mulai dari menghias kendaraan Paskah.
Atraksi disepanjang Jalan dari lapangan Wasian sampai finish di Gereja Sentrum kakas, juga diikuti dengan berbagai lomba seperti lomba dance rohani, dan bermacam macam lomba yang diadakan oleh panitia perayaan Paskah tersebut.
Dalam penyampaian Bupati, Jemmy Kumendong mengatakan dengan adanya kegiatan seperti ini bisa membangun sinergitas kebersamaan jemaat
Kumendong juga menambahkan arti dari perjalanan via Dolorosa, yakni menerima hidup yang kekal Dan yang ditulis bagaimana menerima pengampunan dari Tuhan?
Via Dolorosa, yang secara harafiah berarti “jalan kesengsaraan,” menurut tradisi adalah rute di Yerusalem yang ditempuh Tuhan kita ketika berjalan dari tempat penghakiman Pilatus, yang disebut Praetorium (Matius 27:2-26), menuju tempat penyaliban-Nya di bukit Kalvari (bahasa Latin dari istilah Golgota). Setelah penghakiman Pontius Pilatus, Tuhan Yesus disesah, dihina dan diludahi para prajurit Romawi (Matius 27:26-31). Kemudian Ia dipaksa membawa salib-Nya melalui jalan-jalan di Yerusalem sampai ke Golgota, dimana Ia disalibkan (Matius 27:32-50). Via Dolorosa pada saat ini diberi empat-belas markah “titik salib” yang memperingati empat-belas peristiwa yang terjadi pada rute itu. Setidaknya lima peristiwa tersebut tidak direkam oleh Alkitab, melainkan berasal dari tradisi Katolik Roma. Peristiwa yang benar direkam dalam Alkitab, serta tempat kejadiannya pada rute tersebut, seperti tempat penyesahan Yesus (Yohanes 19:1-3) dan pengangkatan salib oleh Simon dari Kirene (Matius 27:32), tidak diketahui.
Juga di ambil dari Alkitab tidak secara khusus menyebut Via Dolorsa. Yang kita ketahui dari Alkitab ialah bahwa Yesus membawa salib-Nya dari Praetorium sampai ke tempat penyaliban-Nya di bukit Kalvari. Lokasi kedua tempat ini tidak diketahui secara pasti, namun dimanapun tempatnya, rute ini tentunya sangat sengsara. Penyesahan serta penderitaan fisik yang dialami Yesus ringan dibanding penderitaan sebenarnya yang Ia tanggung — beban dosa semua umat percaya. Ia disalibkan dengan menanggung dosa kita dan dihukum mati demi melunasi hutang hukumannya.
Ketika umat Kristen merenungkan perjalanan Kristus menuju penyaliban, kita mengingat betapa berharganya keselamatan kita dan betapa mahal harga yang harus dibayar Tuhan Yesus. “Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh” (Yesaya 53:5). Ketika kita merenungkan penderitaan dan penghinaan yang Ia terima karena kita, dengan melunasi harga yang tak mungkin kita bayar, kita hanya bisa bersyukur pada-Nya dan mengambil komitmen untuk hidup taat pada-Nya.
Turut adir dalam Kegiatan tersebut Kepala Bappeda kabupaten Minahasa, anggota DPRD kabupaten Minahasa Ansye Taniowas, anggota DPRD kabupaten Minahasa terpilih, Petrus Lamongi ,Kapolsek Kakas AKP Tasman Tasman Mandak, Anggota Koramil Kakas, Camat Kakas Barat Jeanne Sumendap SP, Tokoh agama dan Tokmas.
(Andreano Sambuaga)