PALESTINA – Ketegangan kembali memanas di Tepi Barat yang diduduki setelah pasukan Israel menangkap seorang pemuda Palestina di kamp pengungsi Far’a, selatan kota Tubas.
Penangkapan tersebut terjadi saat pemuda itu melintasi pos pemeriksaan militer di Lembah Yordan utara. Informasi ini disampaikan oleh Masyarakat Tahanan Palestina, organisasi yang memantau kondisi para tahanan Palestina.
Tidak hanya itu, menurut laporan kantor berita Wafa, tentara Israel juga melakukan penggerebekan di kamp pengungsi Shu’fat di wilayah Yerusalem. Penggerebekan ini menambah deretan insiden yang memicu ketegangan di kawasan tersebut.
Di provinsi Hebron, seorang pemukim Israel yang dilindungi oleh militer dilaporkan melepaskan domba-dombanya ke lahan pertanian milik warga Palestina di Masafer Yatta.
Tindakan ini disebut sebagai bagian dari upaya sistematis untuk mengintimidasi penduduk setempat agar meninggalkan tanah mereka.
Insiden semacam ini semakin sering terjadi, mencerminkan meningkatnya tekanan terhadap komunitas Palestina di wilayah tersebut.
Sementara itu, di Tulkarem, suasana duka menyelimuti warga saat mereka berkumpul untuk menguburkan jenazah delapan warga Palestina yang tewas dalam serangan dua hari oleh militer Israel di Tulkarem dan kamp pengungsi Nur Shams.
Jenazah korban kesembilan dilaporkan masih ditahan oleh pasukan Israel, menambah luka mendalam bagi keluarga dan komunitas yang berduka.
Dalam serangan tersebut, Masyarakat Tahanan Palestina mencatat lebih dari 30 warga Palestina ditangkap oleh militer Israel. Serangan ini juga disertai penghancuran infrastruktur penting, memperburuk kondisi kehidupan warga di wilayah yang sudah lama berada di bawah pendudukan.
Situasi di Tepi Barat terus memburuk, dengan peningkatan aksi militer dan tekanan terhadap komunitas Palestina.
Insiden-insiden ini menyoroti ketegangan yang semakin mendalam di wilayah tersebut dan dampaknya yang signifikan terhadap kehidupan warga sipil.
(Budi)