MINAHASA TENGGARA – Tim dosen Universitas Negeri Manado (Unima) menggelar Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) terkait aplikasi teknologi pengolahan sampah terpadu untuk merevitalisasi program P5, bertempat di SMA Negeri 1 Tombatu Minahasa Tenggara, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (19/11/2024).
Kegiatan PKM ini merupakan skema pemberdayaan berbasis masyarakat di ruang lingkup pemberdayaan kemitraan masyarakat, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi (Ditjen Diktiristek).
Dalam kesempatan ini juga, Kementrian Pendidikan Tinggi, Riset, Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI) telah menerima usulan dari tim dosen Unima untuk pelaksanaan PKM tersebut.
Diketahui, tim dosen Unima ini dipimpin oleh Dr. Armstrong F. Sompotan, S.Si., M.Si., sebagai Ketua Tim Pengusul bersama kedua anggotanya, yakni Johanna Zusye Wantania., S.Pt, M.P., dan Janne Deivy Ticoh, ST MT.
Setelah menyerahkan teknologi pengolahan sampah terpadu tersebut, Sompotan mengatakan bahwa sampah menjadi salah satu masalah yang serius bagi kesehatan masyarakat untuk melangsungkan kehidupan.
“Sampah merupakan masalah signifikan yang dihadapi masyarakat dan lingkungan sekolah menjadi salah satu penyumbang sampah, baik sampah organik maunpun sampah anorganik, untuk itu perlunya kesadaran warga sekolah sangat diperlukan terutama tentang kedisiplinan membuang sampah pada tempatnya dan pengolahan sampah yang tepat guna dan bernilai ekonomis,” ujar Armstrong.
Untuk itu, pihaknya melaksanakan PKM dengan tujuan agar penerapan pengolahan sampah terpadu melalui pengolahan sampah anorganik dengan merubahnya menjadi shredded plastics fulled full bricks serta pengolahan sampah organik menggunakan metode composting bean dan loseda.
Disamping itu, Sompotan juga menekankan bahwa pelaksanaan PKM tersebut untuk mendukung Indikator Kinerja Utama (IKU) yakni IKU 2 dan IKU 5.
Di sisi lain, metode PKM yang digunakan adalah metode andragogi yang lebih menekankan pada proses membimbing dan membantu orang dewasa dalam menemukan pengetahuan, ketrampilan dan sikap sedangkan metode yang digunakan pada siswa yaitu metode pembelajaran kooperatif yang menekankan pada kegiatan pelaksanaan kegiatan secara berkelompok.
Sompotan juga memberikan gambaran IPTEKS yang akan diimplementasikan bersama dengan mitra sasaran yakni SMA Negeri I Tombatu.
“Gambaran IPTEKS yakni pengolahan sampah plastik menjadi shredded plastics fulled full bricks dan pengolahan sampah organik atau sampah rumah tangga menggunakan metode composting bean dan loseda menjadi kompos yang akan digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman hias dan hortikultura yang akan dibudidayakan pada lahan atau ruang kosong sekolah dengan metode vertical garden sehingga selain meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan siswa dapat menambah estetika wajah sekolah dengan harapan nantinya SMA Negeri I Tombatu akan menjadi acuan atau rujukan bagi sekolah lain dan lingkungan sekitar untuk pengolahan sampah terpadu,” jelas Armstrong.
Selain itu, Sompotan yang juga Kepala LPPM Unima mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak SMA Negeri 1 Tombatu yang telah menerima secara langsung teknologi pengolahan sampah terpadu tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih yang luar biasa kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tombatu, Very Wanta, S.Pd., M.M bersama dengan guru-guru yang telah menerima dan melakukan uji coba teknologi pengolahan sampah terpadu ini,” tandasnya.
Senada dengan itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tombatu, Very Wanta, S.Pd., M.M., juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim dosen Unima yang telah mempercayakan SMA Negeri 1 Tombatu sebagai Mitra dalam program PKM serta memberikan kesempatan bagi pihaknya untuk mengelola teknologi pengolahan sampah terpadu tersebut.
“Mewakil seluruh guru-guru dan siswa yang ada di SMA Negeri 1 Tombatu, saya selaku kepala sekolah mengucapkan banyak terima kasih serta menyampaikan apresiasi kepada Dr. Armstrong F. Sompotan, S.Si., M.Si., Johanna Zusye Wantania., S.Pt, M.P., dan Janne Deivy Ticoh, ST MT., bersama dosen-dosen yang turut hadir dalam kegiatan PKM ini, ungkap Wanta.
“Saya percaya, teknologi pengolahan sampah terpadu ini akan sangat-sangat berguna dan bermanfaat bagi SMA Negeri 1 Tombatu dalam rangka menjaga dan melestarikan lingkungan hidup yang sehat tanpa sampah,” sambungnya.
Dirinya juga berharap melalui kegiatan PKM ini, sinergitas antara Unima dan SMA Negeri 1 Tombatu terus berlangsung dengan baik.
“Saya juga berharap kedepannya, kolaborasi dan kerja sama antara Universitas Negeri Manado dan SMA Negeri 1 Tombatu berjalan dengan baik dalam rangka menunjang mutu dan kualitas pendidikan yang ada di Provinsi Sulawesi Utara,” tandas Wanta.
Turut hadir dosen Unima, Emma Moko, STP, M.Si, Livana Dethris Rawung, S.IK, M.Si. (Abner)