MINAHASA – Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd., mengangkat dan melantik Guru Besar FMIPAK Unima, Prof. Dr. Revolson A. Mege, MS sebagai Koordinator Prodi S3 Biologi FMIPAK Unima, bertempat di Ruang Belakang Gendung Auditorium Walanda Maramis, Selasa (12/11/2024).
Saat diwawancarai karyamedia.com, Prof Mege nama sapaannya menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rektor Unima yang telah memberikan kepercayaannya bagi dirinya sebagai Koorprodi S3 Biologi FMIPAK Unima.
“Terima kasih kepada Ibu Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd., yang telah memberikan kepercayaan dan amanahnya untuk menjalankan tugas-tugas dan tanggungjawab sebagai Koorprodi S3 Biologi, tentunya yang sejalan dengan Visi Unima Unggul, Inovatif Berdasarkan Mapalus,” ucap Revolson.
Disamping itu, putra berdarah Talaud itu menekankan bahwa dimasa kepemimpinannya, Prodi S3 Biologi akan berfokus pada riset yang sesuai dengan program Kemdiktisaintek RI.
“Satu hal yang penting untuk diketahui bahwa Prodi S3 ini, bese nya adalah riset bukan kebanyakan teori-teori. Untuk itu, saya telah menyampaikan kepada Ibu Rektor Unima dalam rangka implementasi program Kementrian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI) Prodi S3 Biologi di Unima harus dan wajib untuk melakukan riset,” ujarnya.
Prof Mege juga secara tegas memberikan ultimatum kepada para dosen-dosen dan staf pengajar di Prodi S3 Biologi untuk lakukan riset. Jika tidak melakukan riset maka ia akan menggantikan dosen-dosen dan staf pengajar tersebut.
“Dosen-dosen yang ada di Prodi S3 Biologi FMIPAK Unima ini kedepannya akan dimatangkan terkait riset dan dosen-dosen yang akan mengajar di Prodi S3 Biologi ini harus dan wajib melakukan riset dan jika tidak bisa lakukan riset dalam waktu 1 tahun, silahkan mundur,” tegas Revolson.
“Karena kinerja dosen menjadi salah satu faktor pendukung akreditasi, oleh sebab itu kita akan melakukan suatu yang berbeda dan juga ada target-target yang akan dicapai seperti akreditasi unggul bagi Prodi S3 Biologi FMIPAK Unima ini,” sambungnya.
Mantan Kepala LPPM Unima ini juga menyebutkan alasannya, mengapa dosen Prodi S3 Biologi di Unima harus melakukan riset tersebut.
“Pak Kemdiktisaintek RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro telah berkali-kali menyampaikan bahwa tugas dosen adalah harus melakukan riset dan menerapkannya baik dalam pembelajaran maupun di masyarakat. Dan itu menjadi target dan harga mati bagi kami di Prodi S3 Biologi FMIPAK Unima,” sebut Revolson.
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) ini menuturkan, pihaknya akan fokus pada program-program Kemdiktisaintek RI bersama-sama mahasiswa Prodi S3 Biologi yang ada.
“Mahasiswa Prodi S3 Biologi sudah ada. Untuk itu, kami akan memperkuat draft kurikulum yang ada karena merupakan persyaratan dalam rangka membuka Prodi yang baru serta kami akan konsen juga dengan program-program Kemdiktisaintek RI,” tuturnya.
Jebolan IKIP Manado menambahkan, pihaknya akan berupaya untuk pengadaan beasiswa agar dosen dan mahasiswa S3 bisa bersinergi bersama dalam melakukan riset bagi masyarakat.
“Kami juga akan memfasilitasi mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa sehingga para mahasiswa Prodi S3 Biologi FMIPAK Unima ini terlibat aktif dalam melakukan riset dengan dosen,” pungkas Revolson. (Abner)