MANADO – Partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilih di 27 November mendatang menjadi target Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut secara nasional.
Untuk itu, KPU Sulut meminta bantuan seluruh stakeholder agar saling mengajak masyarakat datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk gunakan hak pilih.
“Tolong sampaikan ke masyarakat agar jangan takut datang ke TPS. Dan kemudian, ketika masuk dalam bilik suara, tidak ada yang tahu siapa yang akan dipilih, kecuali kita sendiri dan Tuhan yang tahu,” ujar Komisioner KPU Sulut Lanny Ointu, Sabtu (9/11).
“Masuk bilik suara, buka surat suara, coblos pilihannya, tutup kembali dan masukan ke kotak suara. Jangan takut akan intimidasi dan intervensi. Sampaikan itu ke masyarakat,” sambungnya.
Dia menerangkan bahwa, ketika warga datang ke TPS, sebelum akan menerima surat suara dari KPPS, itu wajib dibuka oleh petugas atau pun pemilih.
“Surat suara diterima dalam bentuk lipatan, kemudian dibuka lalu dicek dulu. Kalau ada sobek sedikit, berarti itu sudah rusak. Nah, wajib berikan ke petugas dan minta ganti baru (surat suara,” jelasnya.
Selain itu juga, Lanny meminta agar tak hanya proses penyelenggaraan pilkada yang diawasi. Namun penyelenggara itu sendiri juga wajib dipantau dan diawasi.
“Karena kami sudah punya catatan evaluasi di pemilu lalu. Dimana ada 3 kabupaten/kota yang lakukan pergeseran suara. Yakni di Bitung, Minut dan Sangihe. Dan itu telah sudah diproses dan ditindak tegas,” ungkapnya.
Untuk itu, dirinya tak henti meminta kerja sama pada seluruh stakeholder untuk kesuksesan Pilkada 2024 di Sulut.
(Budi)