SITARO – Tim Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Manado (Unima) melaksanakan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Kecamatan Tagulandang Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang, Biaro (Sitaro), Kamis (19/9/2024), lalu.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Universitas Negeri Manado (Unima) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), yang bertujuan untuk melaksanakan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Selain itu, kegiatan PKM tersebut melibatkan dua orang dosen yakni Dr. Metsi Daud, M.Pd sebagai ketua tim dan Ir. Nova A. R. A. Mamarimbing, ST, MT sebagai anggotanya dengan mengangkat judul PKM, Penyuluhan Penguatan Kerjasama Antara Komunitas dan Pemerintah Dalam Menghadapi Bencana Erupsi Gunung Ruang di Desa Tulusan Kecamatan Tagulandang Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Menurut Metsi, PKM penguatan jaringan kerjasama antar-komunitas dalam menghadapi bencana erupsi Gunung Ruang ini merupakan upaya strategis untuk meningkatkan ketahanan dan kesiapsiagaan masyarakat lokal.
“Dengan membentuk forum atau kelompok kerja yang melibatkan perwakilan dari setiap komunitas, komunikasi dan koordinasi dapat berjalan lebih efektif. Forum ini menjadi platform untuk berbagi informasi terkini, pengalaman, dan strategi mitigasi bencana,” ujar Daud, saat dihubungi pada Kamis (24/10/2024).
Alumnus UM ini juga menjelaskan bahwa pelatihan terpadu yang melibatkan berbagai komunitas dapat meningkatkan keterampilan tanggap darurat dan memperkuat solidaritas antar warga, untuk memastikan respons yang lebih terorganisir dan efisien saat bencana terjadi.
“Penggunaan teknologi untuk komunikasi real-time juga memainkan peran penting dalam penguatan kerjasama ini. Aplikasi dan sistem informasi yang dikembangkan dapat menyebarkan peringatan dini dan memantau situasi bencana secara efektif. Simulasi dan latihan evakuasi bersama tidak hanya menguji rencana tanggap darurat tetapi juga memperbaiki kelemahan yang ada, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi situasi darurat,” jelasnya.
Disamping, pria kelahiran Gorontalo itu juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah dan lembaga non-pemerintah menyediakan dukungan tambahan dalam bentuk sumber daya dan peralatan evakuasi yang diperlukan.
“Program pertukaran pengalaman antar-komunitas memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam mitigasi bencana. Dengan belajar dari keberhasilan dan tantangan yang dihadapi oleh komunitas lain, masyarakat dapat mengadopsi praktik terbaik dan menghindari kesalahan yang sama,” tegas Daud.
Jebolan IKIP Manado ini berharap dengan kegiatan PKM tersebut dapat meningkatkan kesiapsiagaan warga Tagulandang saat menghadapi erupsi gunung ruang di suatu waktu kembali terjadi.
“Penguatan jaringan kerjasama ini tidak hanya meningkatkan kesiapsiagaan komunitas secara individu tetapi juga membangun ketahanan kolektif yang lebih kuat terhadap ancaman erupsi Gunung Ruang, menjadikan seluruh daerah lebih tangguh dan siap dalam menghadapi bencana di masa depan,” tandasnya. (Abner)