MANADO – Isu perpindahan loyalitas atau “ganti warna” di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemerintah Kota (Pemkot) Manado kembali mencuat.
Dari informasi-informasi berhasil dirangkum media ini, diperkirakan hampir mencapai 64 persen dari jumlah ASN Pemkot Manado akan melakukan pergeseran pilihan politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Manado 27 November 2024 mendatang.
Fenomena ini memunculkan sejumlah pertanyaan, terutama terkait alasan di balik perubahan sikap ini dan dampaknya terhadap kinerja pemerintahan itu sendiri.
Secara umum, fenomena “ganti warna” di kalangan ASN terjadi saat mendekati momen-momen penting seperti Pilkada.
Perubahan sikap politik tersebut kerap dihubungkan dengan upaya untuk menjamin keamanan posisi dan kesejahteraan mereka di masa mendatang.
ASN sering kali berada dalam posisi dilematis, di mana mereka harus menyesuaikan pilihan politik dengan kepentingan pribadi atau kelompok agar tetap dapat menikmati kestabilan dalam karier.
Faktor lainya yang mendorong para ASN harus mengambil sikap “ganti warna” sesuai pengakuan mereka adalah Kesejahteraan.
“ Torang ASN merasa perlu untuk mendukung calon pimpinan (Walikota-red) kedepan, yang kami yakin dapat memberikan jaminan lebih baik terhadap kesejahteraan kami (ASN-red)”, ungkap ASN di salah satu instansi di Pemkot Manado.
“ iya, betul “, sambung rekan-rekan ASN lainnya, saat kongkow bersama wartawan media ini, di salah Rumah kopi di Jalan Bethesda Manado, Rabu (28/08/2024) malam.
Lanjut mereka (ASN), untuk menghidupi keluarga mereka selain gaji. Mereka berharap Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarga.
Ditanya siapa pilihan mereka pada Pilwako manado 2024 nanti, yang diyakini dapat memberikan kesejahteraan.
“ Torang Pak Imba-Ivan. Ganti warna dulu”, spontanitas secara bersamaan disebut sejumlah ASN yang ada saat itu, sambil tertawa lepas.
Mereka beralasan bahwa calon Walikota Pak Jimmy Rimba Rogi akrab dengan sebutan Pak Imba, diyakini pasti akan memberikan kesejahteraan ASN. Karena beliau (Imba) sudah buktikan disaat menjabat Walikota Manado pada periode (2005-2008) lalu.
“ Saat pak Imba Walikota Manado (2005-2008) Torang sudah menjadi pegawai (ASN) di Pemkot Manado. Kami yang alami. Kesejahteraan kami rasakan. Kemudian dililanjutkan oleh Walikota Manado berikutnya Pak GSVL (GS Vicky Lumentut) selama dua periode. TPP kami mengalami kenaikan,otomatis kesejahteraan kami lebih membaik”,ungkap ASN yang telah menjalani 31 Tahun masa dinas di Pemkot Manado.
Dikatakannya, apalagi Pak Imba berpasangan dengan Kristo Ivan Lumentut (Ivan) notabene putra dari mantan walikota Manado dua periode Pak GSVL. Pasti apa yang menjadi program Pak GSVL semasa menjabat walikota Manado akan diadopsi calon wakil walikota manado Kristo Ivan Lumentut.
“ Memang dari awal sejak mengetahui pak Imba akan mencalonkan diri kembali sebagai walikota Manado, sudah terlihat programnya untuk memajukan kota ini semakin lebih baik dan mensejahterakan masyarakat dan kesejahteraan kami (ASN-red) Itu akan direalisasi pak Imba karena kami sudah mengalaminya di masa beliau (Pak Imba) walikota tahun 2005-2008”, tandasnya.
Ia pun menyebutkan bahwa kalau dipresentasikan hampir 64 persen ASN Pemkot akan ”ganti warna”. Bahkan kata dia, ada beberapa grup Medsos Private, didalamnya beranggotakan ratusan ASN di masing-masing grup.
“ Ada banyak grup medsos beranggotakan ASN Pemkot dibuat. Anggota dalam grup – grup itu para ASN Pemkot yang inginkan kesejahteraan. Dan semua anggota telah sepakat memilih Pak Imba-Ivan di Pilwako Manado 2024. Ini fakta”, bebernya sambil menunjukkan salah satu grup private salah satu medsos, yang beranggotakan delapan ratusan ASN di dalamnya.
“ Dalam waktu dekat, kami sepakat perwakilan dari grup-grup medsos ASN ini akan melakukan audiens dengan Pak Imba dan Ivan (Calon Walikota dan Wawali Manado). Untuk menyatakan komitmen kami”, pungkas ASN Pemkot ini, akrab di panggil Mas Bro, yang juga salah satu admin grup medsos private ASN pro Imba-Ivan. (ronay)