MINAHASA – Universitas Negeri Manado (Unima) memberikan mengklarifikasi soal pelaksanaan Program Indonesia Pintar (PIP) oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo.
Baru-baru ini, Unima dikabarkan tidak menjalankan Program PIP yakni KIP Kuliah jalur Mandiri.
Berdasarkan informasi ini, Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd., melalui Kepala Humas Unima, Drs. Titof Tulaka, SH, MAP., mengatakan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan pihak pengelolaan KIP Kuliah di Unima membahas kabar tersebut.
“Baru-baru ini, saya telah berkoordinasi dengan pihak pengelolaan KIP Kuliah di Unima dan menurut pengelolaan, Unima telah melaksanakan program PIP sesuai arahan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) khususnya petunjuk dari Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik),” ujar Titof.
“Dan sampai hari ini belum ada informasi dari Puslapdik terkait penerimaan KIP Kuliah jalur mandiri secara nasional”, kata Khumas Unima, saat ditemui wartawan e-karyamedia.com didepan Kantor Pusat Unima, Kamis (1/8/22024).
Menurut mantan Camat Morowali ini, Unima kini memprioritaskan penerimaan KIP Kuliah kepada lulusan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
“Kini, Unima sedang memprioritaskan lulusan jalur prestasi dan juga lulusan jalur tertulis yang tersingkron secara langsung dengan penerima KIP Kuliah,” ucap Titof.
Sekertaris Senat FT Unima ini juga menegaskan bahwa, kouta yang tersedia penerima KIP Kuliah di Unima kurang lebih hanya 700 penerima, dan masalahnya lulusan jalur prestasi dan tertulis mencapai 1.131 mahasiswa baru. Jadi, kalaupun ada kouta tambahan bagi penerima KIP Kuliah, tentunya Unima akan memprioritaskan lulusan jalur prestasi dan tertulis.
“Jika semua lulusan jalur prestasi dan tertulis sudah terisi dan masih ada kouta lagi untuk KIP Kuliah di Unima, maka Unima akan mengisi sisa kouta tersebut dengan lulusan jalur mandiri,” tegasnya.
Disamping itu, mantan konsultan KPU Sulut ini juga menambahkan bahwa kouta penerima KIP Kuliah di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) jelas berbeda-beda.
“Perlu diketahui bahwa kouta penerima KIP Kuliah di setiap PTN itu berbeda-beda bahkan setiap tahunnya juga berbeda berdasarkan daya tampung mahasiswa,” ungkap Titof.
Disisi lain, Jebolan IKIP Manado ini juga menjelaskan, pihaknya telah berupaya melakukan penambahan kouta penerima KIP Kuliah.
“Pada tanggal 23 Juli 2024, Rektor Unima telah melakukan upaya penambahan kouta penerimaan namun hingga saat ini belum ada jawaban dari Puslapdik,” jelasnya.
Titof berharap bahwa para calon mahasiswa baru Unima untuk melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak Unima jika ada informasi yang belum jelas atau belum dimengerti.
“Sebelumnya, Unima selalu menghimbau kepada calon mahasiswa baru untuk mengikuti seleksi kuliah jalur prestasi dan tertulis karena jalur mandiri sangat kecil kemungkinannya mendapatkan beasiswa KIP Kuliah. Untuk itu, saya berharap kepada calon mahasiswa baru untuk melakukan konfirmasi secara langsung ke pihak Unima ketika ada informasi yang belum diketahui secara jelas seperti mekanisme penyaluran KIP Kuliah jalur mandiri ini,” pungkas Dosen Senior FT Unima ini. (Abner)