MINAHASA – Dr. Patricia Mardiana Silangen, S.Pd.,M.Si., lolos tiga besar calon Rektor Unima periode 2024-2028, setelah mengantongi 10 suara Senat Unima, Selasa (9/7/2024).
Setelah mengantongi 10 suara ini, silangen memantapkan langkah selanjutnya.
Saat ditemui, Kepala LP3M ini Unima mengaku bersyukur lolos tiga besar dan berterima kasih kepada semua pihak penyelenggaraan pemilihan calon Rektor Unima ini.
“Bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus karena lolos tiga besar dan juga berterima kasih Rektor Unima, Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd, kepada Ketua Senat, Prof. Dr. Herry Sumual, M.Si, Sekertaris Senat Unima, Prof. Dr. Beatrix Jetje Podung, M.Kes, AIFO, dan seluruh anggota Senat Unima yang telah memilih, Ketua panitia, Prof. Dr. Freddy Semuel Kawatu, M.Si., Sekertaris Panitia, Dr. Devie S. R. Siwij, SIP., MAP, dan seluruh anggota panitia pemilihan Rektor Unima periode 2024-2028,” ucap Patricia.
Adik kandung dr. Fransiskus Andi Silangen, So.B., K.B.D, ini mengungkapkan bahwa dirinya akan bekerja seperti biasa untuk menunggu tahap selanjutnya.
“Tahap selanjutnya nanti tanggal 20 Agustus 2024, ya. Saya akan bekerja seperti biasanya sebagai dosen Fisika maupun Kepala LP3M Unima,” ungkap.
Disamping itu, Silangen juga menanggapi isu tentang dirinya yang paling di untungkan dari kedua calon lainnya karena dianggap paling Clean and Clear.
“Ketiga calon Rektor Unima ini punya peluangnya masing-masing. Marilah kita saling menjaga nama baik para calon Rektor karena siapapun terpilih akan menjadi pimpinan kita semua,” sebut Patricia dengan senyumanya.
“Semua ada prosesnya masing-masing dan ada pihak yang berwenang menjawab isu itu, kan ada Premendikbud, Statuta, dan Peraturan Rektor. Kalau saya, menunggu saja tahapan selanjutnya dan bekerja seperti biasa,” tambahnya.
Disisi lain, Silangen berharap siapapun yang menakhodai Unima harusnya terpilih berdasarkan aturan yang berlaku.
“Semua proses harus berjalan berdasarkan aturan yang berlaku. Untuk itu saya berharap siapapun yang terpilih nantinya, Unima semakin maju, berintegritas, dan dipimpin oleh orang yang takut akan Tuhan,” pungkas Patricia. (Abner)