MANADO – Mahasiswa memiliki peran aktif dalam mewujudkan good governance. Tata kelola pemerintah yang baik atau good governance merupakan impian setiap orang. Lantas, bagaimana peranan mahasiswa dalam mewujudkan praktek good governance?
Alumni Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Purwokerto, Aprilya Lena, S.sos mengatakan bahwa good governance mengandung makna tentang pengelolaan kekuasaan didasarkan pada aturan-aturan hukum yang berlaku, pengambilan kebijakan secara transparan serta pertanggungjawaban kepada masyarakat.
Oleh karena itu, kekuasaan juga harus taat kepada prinsip bahwa semua warga negara memiliki hak dan kewajiban sama di mata hukum.
“Gerakan mewujudkan praktek good governance muncul diakibatkan karena pemerintah tidak mampu mengelola pemerintahan secara baik. Oleh sebab itu tantangan ke depan pemerintah, termasuk pemerintah daerah adalah bagaimana menciptakan pengelolaan pemerintahan yang melayani masyarakat,” ujar Sarjana Sosial ini.
“Salah satu sosok yang mampu mengubah pemerintah untuk bisa mengelola negara secara baik adalah mahasiswa. Hal ini dibuktikan di negara Indonesia dengan lengsernya pemerintahan era Soeharto berkat mahasiswa,” lanjut Aprilya.
Lulusan fakultas ilmu sosial ilmu politik dengan predikat Cumlaude ini juga menyebutkan tiga peran penting mahasiswa dalam mewujudkan praktek good governance.
Pertama, sebagai agent of change, mahasiswa harus menjadi fasilitator dan pemicu dalam mengakselerasi perubahan. Keadu agent of control mahasiswa menjadi sosok yang dapat mengontrol kebijakan pemerintahan yang merugikan masyarakat, baik dalam bentuk saran, kritik, hingga solusi permasalahan yang ada. Dan ke tiga iron stock, mahasiswa merupakan penerus generasi-generasi sebelumnya artinya, mahasiswa adalah harapan bangsa di masa depan,” sebut pemilik akun instagram Its_Prillaa ini.
Perempuan kelahiran, 11 April 2002 di Ambela ini mahasiswa harus berani dan kuat untuk memimpin dengan moral yang baik. Sehingga dapat menggantikan pemimpin yang sebelumnya dengan pandangan yang lebih luas dan jiwa yang membara.
“Sebagai agen yang memiliki peranan penting dalam kehidupan bangsa, terutama dalam mewujudkan praktek good governance. Maka dari itu mahasiswa harus bisa menjadi sosok penggerak masyarakat ketika pemerintah tidak melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya,” pungkas Aprilya. (Abner)